Pasar di Makassar Mulai Ramai Orang Berbelanja Jelang Idul Adha

BARUGANEWS,MAKASSAR – Sejumlah pasar tradisional di Kota Makassar terpantau mulai ramai jelang perayaan hari raya idul adha.

Banyak warga mulai berbelanja keperluan lebaran meski dalam kondisi pandemi Covid-19, seperti yang terlihat di pasar terong.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama PD Pasar Kota Makassar, Basdir mengatakan, protap protokol kesehatan lebih diperketat sebagai antisipasi menghadapi lonjakan pengunjung.

“Jelang lebaran Idul Adha selalu terjadi lonjakan pengunjung di pasar-pasar, utamanya pasar tradisional. Sejak Maret kami (PD Pasar) telah melakukan edukasi, sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan di pasar-pasar tradisional,” kata Basdir saat ditemui di kantornya, belum lama ini.

Basdir menambahkan, tantangan mengurus pasar sangat jauh berbeda dengan mengurus mall dan pasar modern, dimana pengunjung dan pelaku usaha lebih tertib, sedangkan di pasar, pengunjung dan pedagang susah diatur.

Seluruh pasar tradisional di Makassar saat ini telah disiapkan wastafel portable untuk cuci tangan di setiap pintu-pintu masuk. Juga dipasang spanduk berupa imbauan beserta disiagakan petugas dari unsur TNI dan Polri.

“Sekarang kita telah menyiapkan alat cuci tangan di setiap pintu masuk, ada spanduk himbauan, ada petugas-petugas kami dengan TNI/Polri untuk selalu memberi edukasi. Hingga berkeliling pasar untuk mengingatkan orang yang tidak pakai masker,” paparnya.

Sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus corona, PD Pasar juga telah memasang tirai plastik di setiap lapak dan kios pedagang untuk membatasi kontak langsung antara pembeli dan pedagang.

“Kami sudah uji coba di pasar Maricaya dan pasar Pabaeng-baeng. Selanjutnya 10 pasar akan kami pasangi semua,” terang Basdir lagi.

Basdir berharap kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan untuk kepentingan dan keselamatan bersama.

“Ini sudah berjalan baik meskipun kami akui masih ada pelanggaran sekitar 20-30 persen. Mudah-mudahan bisa lebih maksimal lagi. Sekali lagi saya katakan, karakter orang di pasar tradisional berbeda dengan orang di pasar modern,” tutupnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here