Suplai PDAM Makassar Terganggu Akibat Endapan Lumpur Sisa Tambang di Maros

BARUGANEWS, MAKASSAR – Suplai air PDAM Makassar terhambat imbas sedimen lumpur yang terbawa banjir di Sungai Lekopancing, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Endapan lumpur yang menghambat air baku PDAM itu diduga sisa material tambang di Maros.”Ternyata di Maros banyak tambang galian-galian dikeruk bukit-bukit. Itu kalau penambangnya selesai kan itu tidak tuntas. Begitu hujan deras, tergerus masuk di saluran air baku kita. Itu menjadi sedimen dan menghambat jalannya air,” ungkap Direktur Teknik PDAM Makassar Asdar Ali kepada detikSulsel, Minggu (16/2/2025).

Asdar menjelaskan air baku PDAM Makassar bersumber dari Bendungan Lekopancing. Semenjak hujan deras beberapa hari terakhir, PDAM memang mendapat tambahan air baku.

Namun permasalahan baru muncul karena air baku tidak maksimal masuk ke instalasi pengolahan air di Makassar. Kondisi ini terjadi karena lumpur sisa material tambang yang mengendap di pintu air Sungai Lekopancing.

“Lumpurnya ini menjadi persoalan baru bagi kita sehingga kita harus urai dulu. Kita tahu air kalau ikut lumpurnya massanya itu menumpuk di pintu-pintu air, mengendap sehingga kita harus lakukan pengerukan,” tuturnya.

Asdar menduga sedimen lumpur yang mengendap di pintu air Lekopancing hasil tambang galian C. Dia menyebut ada sejumlah aktivitas tambang berada di sekitar kawasan Lekopancing.

“Itu kalau kita jalan sepanjang jalan, ada beberapa titik memang penambangan. Mungkin digunakan untuk penimbunan atau bahan baku apa ya, kalau mungkin karang jadi bahan baku buat semen atau apa,” tuturnya.

“Tapi kalau yang paling banyak itu timbunan. Jadi dia (penambang) habis melakukan pengerukan, hujan deras seperti ini, dia ikut longsor, longsor kecil tapi banyak. Jadi kalau hujan, turun terus di situ,” sambung Asdar.

Dia berharap persoalan ini menjadi atensi Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWS-PJ). Hal ini dikarenakan penanganan kawasan bendungan bukan kewenangan PDAM Makassar.

“Ini persoalan baru bagi kita. Kita sudah menyurat ke balai sumber daya air yang punya kewenangan. Sebenarnya bukan kewenangan PDAM memperbaiki-mengeruk. Tapi karena kepentingan ada di PDAM, maka kita mengeluarkan biaya untuk menjaga ini,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, suplai air PDAM Makassar di wilayah utara dan timur terganggu akibat saluran air baku di Sungai Lekopancing terdapat sedimen lumpur. Endapan lumpur ini membuat debit air menurun karena air baku terhambat masuk ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) 2 Panaikang.

“Debit langsung turun, biasanya 1.000 lps atau 900 lps ini tinggal 700 lps. Kita sudah pancing dari Jeneberang-Malengkeri, tidak maksimal. Itu instalasi Panaikang air bakunya harus 1.350 supaya semua sudah bagus, baik ke utara maupun timur kota,” ujar Asdar. (*)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here