BARUGANEWS, MAKASSAR – Ada dua event besar yang akan memeriahkan perayaan Imlek 2025 di Makassar.
Prosesi arak-arakan Dewa akan digelar Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sulawesi Selatan.
Lalu puncaknya Festival Cap Go Meh.
Dalam Podcast Ngovi Spesial Imlek Tribun Timur edisi Selasa (28/1/2025) hadir Ketua DPD Walubi Sulsel Henry Sumitomo, Ketua Panitia Festival Cap Go Meh Pdt Roy Ruslim, dan Ketua DPD Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) Sulsel Erdy Wijaya.
Mereka memaparkan secara detail event tersebut.
Dipandu Host Fiorena Jieretno, berikut petikan wawancaranya:
Latar belakang diadakan arak-arakan Dewa?
Roy: Acara ini terakhir kali diadakan 11 tahun yang lalu, jadi kami merasa ini adalah momen yang tepat untuk menghidupkan kembali tradisi yang telah lama vakum. Tahun ini, acara akan digelar pada 2 Februari yang jatuh pada Minggu. Pemilihan hari ini juga dipertimbangkan matang-matang agar masyarakat, termasuk pekerja kantoran, dapat hadir dan menyaksikan langsung baik sebagai peserta maupun penonton.
Antusiasme masyarakat?
Roy: Bukan hanya masyarakat Makassar yang menyambut dengan gembira, tetapi juga banyak yang datang dari luar daerah. Yang lebih menggembirakan, acara ini tidak hanya menarik perhatian umat Buddha atau masyarakat Tionghoa, tetapi juga banyak dari komunitas lain, termasuk umat Muslim yang ingin berpartisipasi. Bahkan, ada keluarga Muslim yang bertanya apakah mereka boleh ikut dan tentu saja kami sangat menyambut mereka. Ini menunjukkan bahwa Cap Go Meh adalah perayaan budaya yang melintasi berbagai usia, golongan, dan latar belakang masyarakat.
Skala acara tahun ini?
Roy: Jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya. Jika dulu hanya diikuti oleh lima wihara atau klenteng, kali ini ada 12 klenteng dan wihara yang berpartisipasi. Selain itu, hampir 20 organisasi Buddhis juga turut serta. Dari segi jumlah peserta, kami memperkirakan akan ada sekitar 5.000 hingga 6.000 orang. (*)