BARUGANEWS, MAKASSAR – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar, Bapak Ahmad Faisal, bersama dengan beberapa kepala bidang, mengikuti workshop bertema “Peningkatan Nilai Tanah (Land Value Capture) untuk Mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar”. Kegiatan ini diselenggarakan di Ruang Sipakalebbi, Kantor Balaikota Makassar, dan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang konsep Land Value Capture, yang merupakan strategi untuk mengoptimalkan nilai tanah dan meningkatkan pendapatan daerah melalui pengelolaan aset yang lebih baik. Dalam sambutannya, Bapak Ahmad Faisal menjelaskan bahwa pemanfaatan nilai tanah sangat penting untuk mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan.
“Land Value Capture bukan hanya sekadar pengelolaan aset, tetapi juga tentang bagaimana kita memanfaatkan pertumbuhan nilai tanah sebagai sumber pendapatan daerah. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai konsep ini, kita dapat merencanakan kebijakan yang mendukung pembangunan infrastruktur dan layanan publik,” ungkapnya.
Kegiatan ini melibatkan sejumlah SKPD, termasuk Dinas Perumahan dan Permukiman, Dinas Pekerjaan Umum, dan Dinas Tata Ruang. Kolaborasi antar instansi ini dianggap sangat penting untuk menyusun strategi yang komprehensif dalam pengelolaan tanah dan peningkatan PAD Kota Makassar.
Selama sesi diskusi, para peserta berbagi pengalaman dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan aset tanah. Beberapa kepala bidang mengemukakan perlunya kebijakan yang lebih terintegrasi untuk memaksimalkan potensi tanah, termasuk pemanfaatan lahan tidur dan peningkatan kualitas infrastruktur.
Workshop ini menghadirkan narasumber dari ahli kebijakan publik dan pengembangan wilayah yang memberikan materi terkait teknik-teknik Land Value Capture yang telah diterapkan di berbagai daerah. Para pembicara menjelaskan langkah-langkah strategis dalam mengidentifikasi nilai tanah, teknik penilaian, serta metode pemanfaatan hasil dari peningkatan nilai tanah untuk mendanai proyek publik.
“Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai nilai tanah, kita dapat merencanakan pembangunan yang tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pengembangan ekonomi yang inklusif,” tambah salah satu narasumber.
Di akhir workshop, peserta sepakat untuk menyusun rencana tindak lanjut yang mencakup pengembangan kebijakan yang lebih baik dalam pengelolaan tanah dan peningkatan PAD. DPMPTSP berkomitmen untuk memimpin inisiatif ini, dengan melibatkan semua SKPD terkait dalam proses perencanaan.
“Dengan kolaborasi yang baik, kita dapat menciptakan sinergi dalam pengelolaan tanah yang pada gilirannya akan berdampak positif pada peningkatan PAD Kota Makassar,” kata Bapak Ahmad Faisal.
Workshop ini diharapkan menjadi titik awal dalam upaya DPMPTSP dan SKPD terkait untuk mengoptimalkan nilai tanah di Kota Makassar. Dengan strategi yang tepat, diharapkan peningkatan PAD dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Kota Makassar bertekad untuk terus berinovasi dalam pengelolaan asetnya demi mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. (*)