BARUGANEWS, MAKASSAR – Sumber air baku PDAM Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), di Bendungan Lekopancing, Kabupaten Maros, sudah menipis sejak sepekan terakhir. Ketinggian air di bendungan terus menurun karena tidak ada hujan.
“Air sekarang berkurang. Penurunan air seminggu terakhir terjadi, kadang 5 cm sampai 10 cm. Kemarin terakhir sudah minus 20 cm,” ucap Petugas Bendungan Lekopancing Burhanuddin, Kamis (20/6/2024)
Aliran air di bagian pintu air bendungan pun sudah sangat kecil dibanding situasi normal. Bahkan dasar sungai sudah terlihat dan ditumbuhi tanaman liar yang menghijau.
“Kalau banyak air, tidak ada keliatan itu semua,” ujarnya.
Menurut Burhanuddin, ketinggian air di Bendungan Lekopancing masih normal dua pekan lalu. Namun karena kondisi cuaca dan tidak adanya hujan, pasokan air di bendungan tersebut terus berkurang.
“Dua minggu lalu sempat melimpah karena ada hujan di hulu. Itu juga hanya dua hari setelah itu turun terus sampai sekarang,” tuturnya.
Pihaknya khawatir jika tidak ada hujan deras dalam waktu dekat air bendungan akan habis. Sementara, musim hujan diprakirakan terjadi pada Oktober.
“Ini baru bulan Juni, sementara musim hujan itu bulan Oktober, masih ada empat bulan. Kalau tidak ada hujan sama sekali dalam dua bulan ini maka pasti kekeringan,” terang Burhanuddin.
Sementara itu, Kepala Bagian Teknik PDAM Maros Abdul Rajab mengatakan, Bendungan Lekopancing disalurkan untuk 7 ribu sambungan pelanggan. Namun dia berdalih kondisi saat ini masih aman meski air baku di bendungan mulai menipis.
“Sampai saat ini belum (terdampak), operasional masih normal,” ujar Abdul Rajab.
Sebelumnya diberitakan, PDAM Makassar mengakui debit air akan berkurang imbas menipisnya air baku di Bendungan Lekopancing. Namun pihaknya berdalih kondisi ini belum berimbas ke seluruh wilayah Makassar.
“Tapi sudah ada beberapa pelanggan yang mengadu di daerah utara dan timur Kota Makassar. Karena memang sumbernya dari IPA 2 Panaikang,” ujar Kabag Humas PDAM Makassar Idris Tahir.
PDAM Makassar pun akan memasang dua pompa supresi di Sungai Moncongloe pada Kamis (27/6) pekan depan. Air dari sungai itu akan dijadikan air baku tambahan untuk diproduksi dan disalurkan bagi masyarakat Kota Makassar. (*)