BARUGAnews,Makassar – Wali Kota Makassar, DannyPomanto mengaku kecewa atas kinerja PDAMMakassar selama masa jabatannya.
Pasalnya, kata Danny, sebagai Perumda, PDAM tidak pernah memberikan kontribusi apapun pada Pemerintah Kota Makassar (Pemkot Makassar).
Padahal pada jaman Direktur Utama (Dirut) sebelumnya, Haris Yasin Limpo, memberikan deviden hingga Rp 48 miliar.
Hal ini disampaikan oleh Danny saat menghadiri HUT ke-97 PDAM Makassar di Aula Thirta Dharma, Perumda Air Minum Makassar, Jl Ratulangi, Senin (9/8/2021).
“Saya cukup sedih, melihat apa yang ada di PDAM, padahal dulu PDAM memberikan kontribusi deviden ke pemerintah kota, terbukti di jamannya Pak Haris, itu deviden Rp 48 miliar,” katanya.
“Nah anehnya sekarang ini ada yang belum dibayarkan, alasannya masih alasan 2009, bahwa kalau tidak lewat 85 kavarage pelayanan maka tidak perlu menyetor deviden,” lanjutnya.
Namun, pasca dilantik Danny mengaku tak lagi menggunakan aturan tersebut.
Namun pihak PDAM masih tetap menggunakan aturan itu.
“Waktu saya dilantik, saya tidak mau pakai itu pasal, karena lebih bagus ada deviden, ternyata dipakai kembali aturan 2009 itu. Jadi saya bilang kalau tidak bisa beradaptasi saya kira harus bertindak tegas,” tegasnya.
PDAM Makassar bahkan memberikan hutang ke Pemkot sebesar Rp 44 miliar.
Apalagi saat ini PDAM Makassar memiliki jumlah karyawan yang membeludak mencapai 1000 orang.
Padahal PDAM hanya butuh sekitar 400 pegawai saja.
Sehingga Danny berjanji bakal melakukan audit terhadap PDAM.
“Yang saya tahu PDAM ini hanya butuh 400 pegawai, sekarang sudah 1000 lebih, saya mau audit semuanya, untuk dia bisa untung,” jelasnya.
“Jangan sampai untung tapi jadi buntung karena belanjanya, jangan cerita untung tapi deviden, itu kontribusi yang paling jelas,” sambungnya.
Danny pun meminta agar PDAM bisa mengubah diri di ulang tahunnya yang ke 97 tahun ini.
Ia mengimbau agar PDAM bisa memberi kontribusi ke pemerintah kota.
“Karena ini pertama kali saya lagi ke PDAM setelah 6 bulan menjabat, saya melihat PDAM asyik sendiri dengan dunianya. Ibarat anak-anak yang masih main-main dan menetek di ibunya,” tutupnya.
“Tapi ini hanya menetek ke ibunya, tapi tidak bisa memberikan kontribusi apapun. Banyak orang yang bisa kembalikan kejayaan PDAM,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Kauangan (Dirkeu), Asdar Ali mengaku mengapresiasi apa yang disampaikan oleh wali Kota Makassar.
“Banyak tadi statementnya yang meminta PDAM untuk melakukan perubahan. Saya kira itu kado yang bagus untuk PDAM karena ini demi kebaikan PDAM ke depan,” katanya.
“Kami apresiasi tadi masukan Pak Wali, dan itu bagus untuk pengembangan PDAM kedepan. Apapun yang namanya owner atau oemilik harus kita ikuti, saya kira itu,” lanjutnya.
Ia mengaku telah berdiskusi dengan Danny Pomanto terkait mengaudit PDAM melalui lembaga independen, seperti BPK, BPKP atau Inspektorat.
“Karena kalau ada permasalahan bisa lebih jelaskan, apa penyebab terjadinya itu, apa akibat dan bagaimana solusinya. Saya kira biar pemeriksaan ini yang membuktikan nanti, apa hasilnya,” katanya.
Pihaknya pun menegaskan, jika mereka akan mengikuti apa yang diamanahkan oleh wali Kota Makassar selaku orang nomor satu di pemerintah kota.
“Pak wali juga tadi mengatakan bakal melakukan audit dulu, saya kira itu bagus. Kami senang, karena audit bisa menjawab semuanya, apakah ada kesalahan atau kekeliruan, dan siapa yang bertangung jawab,” tutupnya.