Danny Pomanto Usul Program Makan Gratis Berbasi RT/RW

BARUGANEWS, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, mendapat kesempatan untuk diwawancarai oleh Tim Penyusun Panduan Pembangunan Daerah Prabowo-Gibran.

Wawancara ini berlangsung secara virtual di Kantor Balai Kota Makassar pada Senin (22/7/2024).

Tujuannya adalah untuk menyinkronkan program pemerintah pusat dan daerah agar lebih tepat sasaran.

Dalam wawancaranya, Danny Pomanto didampingi oleh beberapa pejabat penting, termasuk Kepala Inspektorat A Asma Zulistia Ekayanti, Kepala Bappeda Andi Zulkifli Nanda, Kepala Dinas Kesehatan Nursaidah Sirajuddin, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Evy Aprialti, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Alamsyah Sahabuddin, dan Plt Kepala Dinas Kominfo Ismawaty Nur.

Berbagai poin dibahas dalam wawancara ini, mulai dari program makan bergizi gratis, hilirisasi, cara menghidupkan pertanian lokal, hingga kebijakan energi terbarukan.

Untuk program makan bergizi gratis, Danny Pomanto mengusulkan agar pendataannya berbasis RT/RW, sehingga program ini bisa tepat sasaran.

“Program makan bergizi gratis sangat penting sekali dan harus tepat sasaran. Sehingga saya kira makan siang bergizi ini harus berbasis RT/RW. Intinya di situ, kalau berbasis RT/RW pasti kabupaten/kota yang urusi,” kata Danny dalam wawancaranya.

Danny juga menekankan pentingnya keterlibatan pemerintah setempat dalam pendataan program pemerintah pusat di daerah. Menurutnya, otorisasi harus berada di pemerintah kabupaten/kota.

“Persoalan data harus otorisasinya pemerintah kabupaten/kota,” ujarnya.

Program ini juga dirancang untuk menghidupkan petani lokal. Danny mencatat tantangan pertanian terletak pada nilai tukar petani yang sering turun saat panen, menyebabkan kekecewaan.

“Saya melakukan hal yang sama pada skala yang lebih kecil yaitu bank sampah. Saya bikin bank sampah pusat dan semua produk bank sampah saya beli, harganya sekian. Jadi ketahuan,” ucapnya.

“Nah sekarang 52 ribu orang hidup dari bank sampah gara-gara kita menjamin harganya dan kita jemput semua produknya. Jadi intinya di pertanian adalah harga yang harus disepakati awal sehingga dia punya kepastian dan saya yakin dengan begitu maka nilai tukar petani akan jauh meningkat.”

Danny juga menjelaskan upaya pemerintah kota dalam mewujudkan energi terbarukan dengan konsep green energy.

Saat Makassar dilanda kemarau panjang tahun lalu yang menyebabkan kesulitan air dan mati lampu berkepanjangan, pemerintah kota mengambil kebijakan membuat panel solar di sekolah, perkantoran, dan puskesmas. Contohnya, panel solar telah dipasang di SMPN 6 Makassar.

“Siang dibackup pakai itu, dan kalau malam kita pakai untuk penerangan jalan. Jadi karbon kita menurun, backup listrik kita baik untuk sekolah karena kita punya smartboard,” tutup Danny Pomanto. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here