BARUGANEWS, MAKASSAR – Dukungan terhadap Indira Yusuf Ismail terus mengalir untuk maju mengikuti kontestasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, pada November 2024 mendatang.
Sejumlah komunitas silih berganti menyatakan dukungannya terhadap Ketua TP PKK Kota Makassar tersebut. Salah satunya MBR Maricaya Baru.
Ada sekira 150 anggota yang tergabung ke dalam komunitas yang dibentuk pada 2019 itu.
Ketuanya, Haji Arman bilang, jumlah anggota MBR Maricaya Baru tersebar di lintas kecamatan.
“Kami akan kembali membangun komunikasi ke semua anggota. Komunitas kami ini all out mendukung DP (Danny Pomanto) di 2019. Awalnya (periode pertama DP) masih dukungan pribadi,” kata Haji Arman, Selasa 28 Mei 2024.
Arman memandang, Indira Yusuf merupakan sosok atau figur yang pantas diusung menjadi calon wali kota Makassar.
Indira Yusuf dianggap sudah berpengalaman. Juga mengerti masalah pemerintahan.
“Beliau kan selama ini mendampingi pak DP (Danny Pomanto) selama 10 tahun menjadi wali kota. Jadi sudah paham betul, diharapkan bisa lebih baik ke depan,” jelas Haji Arman.
Dengan begitu, MBR Maricaya Baru tidak ingin ke lain hati mendukung calon wali kota selain Indira Yusuf Ismail.
MBR Maricaya Baru bakal all out memenangkan Ketua Dekranasda Kota Makassar tersebut.
“Kalau calon lain, dikhawatirkan tidak melanjutkan program yang sudah ada. Ibu Indira sudah tahu solusinya Makassar. Bisa melanjutkan kebaikan kota Makassar,” sambungnya.
Haji Arman bahkan mendorong agar Indira Yusuf tetap mempertahankan program Jagai Anakta, yang dicetuskan Danny Pomanto.
“Program Jagai Anakta bermanfaat, harus dilanjutkan. Tidak ada salahnya perempuan (maju di Pilwalkota Makassar), ada (contoh) Ibu Indah di Luwu Utara dan Ibu Risma di Surabaya,” pungkasnya.
Sebagai bentuk dukungan, MBR Maricaya Baru akan menyosialisasikan Indira Yusuf di setiap lorong-lorong di kota berjuluk Anging Mammiri ini.
Besar harapan, Indira Yusuf diusung menjadi calon wali kota. Bukan wakil wali kota. Sehingga jika kelak terpilih, Indira Yusuf diharap bisa memperjuangkan aspirasi ibu-ibu pedagang.
“Kan anggota MBR (ada juga ibu-ibu pedagang). Kalau di pasar tradisional, itu bagaimana bisa ramai, bisa berkembang,” tutup Haji Arman. (*)