BARUGANEWS, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Dinas Perdagangan Kota Makassar, dan Kodam XIV Hasanuddin, berkolaborasi melakukan pengecekan harga kebutuhan pokok, di Pasar Terong Makassar, Minggu (19/5/2024).
Pengecekan harga kebutuhan pokok strategis ini, dilakukan untuk memastikan ketersediaan dipasaran dengan harga yang terjangkau atau stabil jelang Hari Raya Kebesaran Agama Islam seperti hari Raya Idul Adha.
Komisioner KPPU Pusat, Hilman Pujana mengatakan, dari hasil pemantuan, harga kebutuhan pokok dipasaran cenderung stabil.
“Kalau kita lihat hampir semua kebutuhan pokok stabil, contoh untuk Bawang Putih yang berada di kisaran harga Rp40.000 perkilogram, ini sudah bersih, sudah siap untuk dikonsumsi,” kata Hilman.
Menurut Hilman, tujuan mengecek harga ini untuk melihat pasar bekerja sesuai dengan hukum suplay demand.
“Jadi tujuannya kita ngecek harga ini kita pingin lihat pasar ini bekerja sesuai dengan hukum supply Dmdemand atau tidak jadi pergolakan harga. Kalau konteks saat ini juga kan masih bukan hanya untuk hari raya saja atau ini masih kondisi permintaan stabil. Kita lihat apakah ada harga-harga yang mengalami peningkatan atau tidak seperti itu,” jelas dia.
Komoditi lain, menurut Hilman seperti telur masih stabil, begitu juga daging sapi, ayam bahkan beras informasi dari pedagang agak mengalami penurunan.
“Kalau telur masih stabil, daging sapi stabil daging ayam stabil, beras malah tadi informasi dari pedagang agak mengalami penurunannya. Ada dari konsumen yang mempertanyakan juga yang Beras SPHT agak naik, cuman yang biasalah namanya apa dinamika harga di pasar kan seperti ini,” sambungnya.
Dia menambahkan, komoditi-komoditi yang biasa rentan fluktuatif seperti cabai, bawang merah, bawang putih yang dipantau terus, dan sejauh ini kondisinya cukup stabil.
“Alhamdulillah, Sulsel kalau saya lihat cukup stabil ya karena di sini ada produsen dan konsumen ini kan bisa ketemu. Nanti kami secara nasional di Jakarta kami akan berkirim surat itu ke Kementerian Perdagangan terus Pertanian ke Bapenas dan lain-lain. Insya Allah, pekan depan kami kumpulkan semua stakeholder untuk melihat konteks bawang putih ini secara nasional karena ini barang impor,” pungkasnya.
Sementara Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan yang diwakili Analis Kebijakan Ahli Madya, Abdul Azis Bennu mengaku, rata-rata bahan pokok strategis itu dalam kondisi stabil dan memang di inflasi pada bulan April lalu terkendali di angka 2,61%.
“Ya saya kira Alhamdulillah bahwa setelah kita survei di pasar ini memang rata-rata bahan pokok strategis kita itu dalam kondisi stabil dan memang di inflasi pada bulan April kemarinkan di posisi 2,61%, itu berarti bahwa memang komoditi itu tetap terkendali,” ucap Azis Bennu.
Meski begitu, Azis mengaku, pengendalian inflasi terus dilakukan dengan melakukan koordinasi dengan Kabupaten dan Kota untuk menjaga semua tetap stabil.
“Tapi bukan berarti Kemudian kami diam, Kami tetap akan melaksanakan koordinasi dengan Kabupaten Kota untuk tetap menjaga dan bahkan turun dari nilai inflasi saat ini, Insyaallah ya tetap semangat dan program-program seperti MBC kami sudah gerakan di tiga kabupaten yaitu di Kota Makassar, Parepare dan Bulukumba dan kita akan tetap dorong kota-kotaya lain untuk ada program Mini Distirbusi Center (MDC),” terangnya.
Lebih jauh, dia menambahkan, laporan perkembangan inflasi di lapangan juga rutin dilakukan setiap hari Senin, yang biasa dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar, Arlin Ariesta mengaku, pihaknya secara rutin melakukan pemantauan harga komoditas dipasaran serta melalukan intervensi apabila dibutuhkan.(*)